Selasa, April 10, 2012

DEMO KENAIKAN BBM DIlihat Dari Sudut Pandang HAM


Hampir 10 hari telah berlalu bentrokan yang tejadi antara para demonstaran yang menolak kenaikan BBM dengan para penegak hukum yang berada di jalan.  Di sejumlah daerah diindonesia kita tahu hamipir semua tempat berujuk rasa menolak kenaikan BBM yang akan dinaikan oleh pemerintah pada tanggal 1 bulan april kemarin.  


Dalam beritanya yang di muat di berita.liputan6.com  “tolak kenaikan bbm”

.Unjuk rasa mahasiswa yang berujung bentrok dengan aparat kembali terjadi di Jakarta, Kamis (29/3) malam. Pendemo memblokade Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, mahasiswa sebagai bentuk penolakan rencana kenaikan BBM. Pos polisi yang dirusak massa membuat situasi tak terkendali. Serangan batu dan botol pun dibalas tembakan gas air mata aparat.


Suasana tambah mencekam saat kendaraan roda dua milik petugas terbakar di tengah pertikaian. Selanjutnya, mobil Reserse Brimob juga menjadi sasaran pembakaran. Akses keluar dari jalan ini ditutup rapat polisi hingga membuat pendemo yang terjebak bertahan …


Warga juga  menilai mahasiswa sudah melampaui kodratnya sebagai kaum intelektual muda. Mahasiswa pun berhadapan dengan warga dibantu polisi .Ini telah sedikit dapat mengambil kesimpulan bahwa antara mahasiswa atau para pendemo dan anggota kepolisian sama-sama tidak boleh sepenuhnya disalahkan, karena menurut saya mereka yang para pendemo hanya berusaha untuk mengajukan permintaan dan aspirasi rakyat-rakyatnya  dan  disaat itu pula para penegak hukum mengambil alih untuk berusaha untuk menahan laju dari aksi para pendemo dengan segala usaha yang mereka bisa pasti dilakukan.


Dilihat dari segi Hak Asasi Manusia ,perlawanan polisi terhadap para demonstran udah termasuk tindak kekerasan dan tidak dianggap salah juga sebab para mahasiswa juga melakukan unjukrasa dengan anarkisme ,didalam UU No.9 Tahun 1998 yaitu mahasiswa tidak menggunakan haknya sebagai demonstrasi yang sebenarnya. Kekerasan yang dilakukan kedua belah pihak sudah sangat melewati batas , tindakan anarki dan cenderung brutal sampai merusak fasilitas-fasilitas negara yang berujung terhadap kerugian negara. Dan Banyak sekali diabaikannya nilai-nilai HAM .