1.
Latar
Belakang
Kemajuan teknologi yang sangat pesat
seperti sekarang ini adalah salah satu bukti betapa kreatifitas manusia tidak
ada batasnya. Walaupun tidak sedikit yang mengkhawatirkan dampak negatifnya,
tetap saja kita tidak bisa memungkiri manfaatnya. Dengan menggunakan teknologi
canggih kita dapat menyelesaikan suatu tugas dengan lebih efisien dan efektif.
Hal dapat ini dirasakan oleh semua kalangan tanpa dibatasi oleh strata social.
Berkat kreatifitas manusia juga, kini teknologi telah digunakan dalam segala
aspek kehidupan manusia. Misalnya dalam dunia pendidikan, teknologi
dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana di sekolah ataupun di kampus.
Dengan kemajuan teknologi kemampuan
berbahasa teknologi juga menjadi tuntutan bagi setiap orang yang ingin
mempelajarinya. Bahasa teknologi yang adalah bahasa Inggris menjadi salah satu
hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Bahasa teknologi yang dalam hal ini
adalah bahasa Inggris tidak saja penting dikuasai untuk mempercepat mempelajari
teknologi, namun juga penting dikuasai untuk digunakan di jaman globalisasi
seperti sekarang ini. Dimana setiap orang yang ingin berkecimpung di dunia
profesionalisme yang bergengsi dituntut untuk menguasai Bahasa Inggris. Tentu
saja semua orang menginginkannya. Untuk mendapatkan pekerjaan bergengsi
tersebut tidaklah mudah, apalagi ekonomi pasar bebas sudah di depan mata, di
mana Indonesia akan bersaing dengan bebagai Negara, untuk mendapatkan posisi
terbaik, termasuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Oleh karena itu kebijakan
pendidikan diarahkan agar mampu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu
menghadapi tantangan masa depan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan
seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk teknologi informasi dan komunikasi
atau dikenal dengan istilah ICT
(Information and Communication Technology)
Hal ini disadari oleh orang-orang
kreatif dan menguasai bidang teknologi, sehingga mereka mengembangkan teknologi
yang mereka kuasai dengan menciptakan berbagai aplikasi software yang dapat
membantu setiap orang untuk bisa berbahasa Inggris. Salah satu contoh aplikasi
yang sering kita gunakan adalah aplikasi translator. Selain aplikasi tersebut ada
juga pembelajaran melalui website gratis dari seluruh penjuru dunia yang
mempublikasi materi-materi bahasa Inggris, video streaming yang bisa ditonton
kapanpun, yang semuanya bisa diakses dengan mudah. Selain itu, tidak sedikit
pula games yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin belajar bahasa
Inggris, media film, lagu, serta variasi lain yang semuanya dapat didapatkan
dengan mudah, dimanapun, dan kapanpun.
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam
tugas kali ini kelompok kami akan memaparkan pengaruh besar manfaat kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap penguasaan orang-orang dalam
bidang-bidang yang diminati, terkhusus kali ini membahas bidang bahasa yakni
Bahasa Inggris, melalui kesimpulan yang kami peroleh dari berbagai artikel dan
penelitian yang pernah dilakukan.
2.
Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bagi sebagian orang mengidentikkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan komputer
saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi,
maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau
internet. Namun sebenarnya TIK tidaklah sebatas komputer dan internet,
tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan, kaset audio,
Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara (sound
slides), radio, dan TV.
Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi Dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
ü Teknologi Informasi adalah
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ü Teknologi Komunikasi adalah
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara etimologis
“Teknologi” berasal dari istilah “techno” yang berarti tehnik, seni atau
ketrampilan, dan “logos” berarti ilmu. Jadi makna teknologi adalah ilmu tentang
seni atau ketrampilan. Zen (dalam Effendy 2003 : 399 ) menjelaskan bahwa
teknologi mencakup sains atau ilmu pengetahuan serta engineering atau teknik.
Levis ( 1996 : 6 ) mengartikan
komunikasi sebagai “proses” interaksi antara komunikator dan komunikan.
Sedangkan Hubley (1993: 45 ) menyatakan bahwa “communication involves the transfer between people of information
including ideas, emotions, knowledge and skills”.
Terkait dengan pengertian komunikasi,
Effendi ( 1986 : 3 ) memberikan pengertian komunikasi dari dua segi, yaitu dari
segi etimologis, dan terminologis. Secara etimologis, istilah komunikasi
berasal dari bahasa Latin communication,
dan istilah ini juga bersumber dari kata communis
yang artinya sama, dalam arti kata sama makna mengenai suatu hal. Dengan demikian, apabila komunikan mengerti apa yang
dikomunikasikan oleh komunikator, berarti komunikasi telah berlangsung dengan
efektif.
Secara
terminologis, “komunikasi” berarti proses penyampaian suatu pesan atau
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Teknologi komunikasi mempunyai
pengertian bahwa semua perangkat keras/fisik ( hardware ) dan perangkat lunak
(software) yang menghubungkan berbagai bagian dari perangkat keras yang
mentransfer data dari lokasi fisik yang satu (komuniator) ke lokasi fisik lain
(komunikan) (Loudon 1995 : 12 ).
Seperti yang dikemukakan Hartoyo dalam
makalah (Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komnikasi dalam Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia);(2009), bahwa teknologi dan informasi (TIK) secara
umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses
penyampaian informasi dan komunikasi.
3.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Belajar Bahasa Inggris
Teknologi Informasi
dan Komunikasi ( TIK ) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki
fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. Sejalan dengan
berkembangnya teknologi, TIK dengan dukungan sistem dan jaringan (network) komputer
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar
suara secara langsung meskipun pihak-pihak yang berkomunikasi berada ditempat
yang berbeda.
Perkembangan TIK yang sedemikian pesat
telah berpengaruh terhadap aplikasi komputer dalam penunjang pembelajaran
bahasa, yang sering dikenal dengan istilah Computer-Assisted Language Leraning (CALL).
Komputer sebagai media digunakan untuk membantu pembelajar dalam pembelajaran,
seperti halnya pembelajaran bahasa.
Konsep Inovasi
Pembelajaran Bahasa Inggris
Berbasis TIK dalam Dunia Pendidikan
Inovasi yang ada dalam pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu upaya
baru dalam proses pembelajaran,
dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana
dan suasana yang mendukung untuk
tercapainya tujuan pembelajaran. Lebih
lanjut, istilah ‘baru’ dalam
inovasi dapat dimaknai
sebagai apa saja yang
belum dipahami, diterima
atau dilaksanakan oleh si
penerima inovasi (siswa). Jadi, inovasi
pembelajaran bahasa Inggris berbasis
ICT dapat diwujudkan dengan perangkat
pembelajaran berbasis ICT. Perangkat
tersebut meliputi:
-
Kerangka
konsep KTSP
-
Silabus-RPP
-
Materi
ajar
-
Media/alat peraga,
dan
-
Evaluasi pembelajaran..
Secara
sederhana, konsep inovasi dalam pembelajaran bahasa Inggris
berbasis ICT dapat dilihat
dari hasil perangkat pembelajarannya. Keseluruhan
perangkat ini dikemas dalam
format pembelajaran berbasis ICT
dengan tidak mengesampingkan
kompetensi komunikatif siswa dalam mempelajari
bahasa asing. Titik tekan
pembelajaran masih menonjolkan hakikat
pembelajaran bahasa sebagai sarana
komunikatif siswa dalam mengenal dunai
sekitarnya. Dampak dari inovasi pembelajaran bahasa Inggris
adalah lahirnya para guru
inovatif.
Sebagai
media dalam proses pendidikan, ICT
menawarkan beberapa aplikasi yang
dapat dilakukan inovasi dalam pembelajaran
bahasa Inggris. Aplikasi tersebut
diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
E-learning
E-learning atau pembelajaran melalui online
adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio,
videotape, transmisi satelit atau
komputer. Seperti Kursus
atau pendidikan dengan media
pembelajaran jarak jauh (distance
learning) dan cyber classroom.
Ada
tiga sistem pembelajaran
berbasis Internet dalam E-learning
a.
Web
Course
Merupakan penggunaan
internet untuk keperluan pembelajaran
dimana bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan
dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses pembelajaran Seperti proses
pendidikan jarak jauh (distance Education); virtual
university.
b.
Web
Centric Course
Berbeda
dengan Web Course,
Web Centric Course lebih menekankan pembelajaran dimana
bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
dan latihan melalui internet. Ujian,
dan sebagian konsultasi, diskusi &
latihan secara tatap muka
persentase tatap muka
yang dilakukan dalam proses
pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campus.
c.
Web
Enhanced Course
Merupakan penggunaan
internet untuk keperluan pembelajaran
dimana internet hanya untuk
mendukung kegiatan pembelajaran secara
tatap muka atau persentase tatap
muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih
besar.
2.
E-Library
Merupakan perpustakaan onlineyang berisikan 800 milyar informasi
tentang ilmu pengetahuan dll.
3.
Virtual
University
Merupakan aplikasi
dari proses pendidikan jarak
jauh, dimana virtual university merupakan
salah satu kemudahan yang
diberikan layanan internet bagi pembelajar yang
mengalami kesulitan dalam hal waktu
tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas
dari pendidikan tersebut.
4.
EdukasiNet
Merupakan situs
pembelajaran berbasis internet; artikel,
rancangan pengajaran, bahan ajar,
proyek pendidikan, kurikulum, tutor,
pusat sebaran dan penerbitan, forum
diskusi, Interactive school magazine,
video teleconference (kelompok diskusi
berpusat di Global School
Network, cu-seemeschools@gsn.org), TV
Edukasi dan search engine. Bentuk-bentuk
pengembangan lain internet dalam
media pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory),
Data base materi yang
ter-update, RealtimeWeb sharing
dan diskusi.
Pada dasarnya situs EdukasiNet dapat dimanfaatkan oleh
siapa saja dan
dengan cara yang sangat
bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada
situasi dan kondisi sekolah dan
guru yang bersangkutan. Namun demikian,
untuk membantu para guru dalam pemanfaatan situs ini,
beberapa bentuk pola pemanfaatan
berikut dapat dilakukan.
5.
Jardiknas
Jardiknas merupakan
Wide Area Network (WAN)
Pendidikan skala Nasional Jardiknas
terdiri dari 4
zona jaringan, meliputi: (1)
Jardiknas Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet),
(2) Jardiknas Perguruan Tinggi
(Inherent), (3) Jardiknas Sekolah (SchoolNet),
dan (5) Jardiknas Guru dan
Siswa (TeacherNet and StudentNet). Manfaat Jardiknas secara umum antara lain:
a.
Peningkatan kecepatan
layanan informasi yang integral,
interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
b.
Memberikan pelayanan
data dan informasi pendidikan
secara terpadu.
c.
Menciptakan budaya
transparan dan akuntabel.
d.
Merupakan media
promosi pendidikan yang handal.
e.
Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik
secara lokal maupun internasional.
f.
Mengakses berbagai
bahan ajar dari seluruh dunia, dan
g.
Meningkatkan efisiensi
dari berbagai kegiatan
pendidikan.
Bahkan untuk membuat jaringan yang lebih luas,
aplikasi yang ada
dalam ICT disalurkan pula
dalam bentuk jaringan internet. Hingga
saat ini jaringan
ini telah menjadi suatu
medium belajar dan mengajar
yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya.
Teknologi merupakan produk kreatif manusia
untuk memenuhi berbagai keperluan hidup secara efektif. Saat ini teknologi informasi
termasuk karya besar manusia untuk mengejawantahkan segala keinginannya.
Internet sebagai bagian dari produk teknologi informasi berkembang pesat dan
telah membawa perubahan yang luar biasa pada segala aspek kehidupan manusia.
Tak pelak lagi internet telah memengaruhi pola berkomunikasi antarmanusia dalam
dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia
pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat
tercipta.
Internet menawarkan banyak fasilitas untuk
dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan
kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks,
surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung
(Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan
demikian, kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda
(delayed, seperti melalui e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time,
misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik
dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat
dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Sejauh ini cukup banyak penelitian dan
eksperimen yang berkenaan dengan pemanfaatan komputer dan internet untuk
kegiatan belajar bahasa. Penelitian Davis dan Thiede tahun 2000 (Purnawarman,
2002) menunjukkan bahwa asynchronous electronic discourse dalam pelajaran
menulis mampu menumbuhkan kesadaran pembelajaran linguistik dan gaya menulis.
Chen et al. (Purnawarman, 2002) melakukan penelitian dengan melibatkan
mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing pada National Cheng Kung
University dengan fokus pembelajaran menulis bahasa Inggris melalui internet.
Penelitian ini membuktikan bahwa pertukaran pesan melalui internet mampu
membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi baru dan memperkuat kemampuan
mereka berbahasa Inggris.
Penelitian lain dilakukan Susana M.
Satillo dari Montclair State University mengenai fungsi wacana dan kompleksitas
sintaktis pada komunikasi sinkronis dan asinkronis. Penelitian ini dilakukan
untuk menjawab dua pertanyaan, yaitu (1) apakah fungsi wacana yang disajikan
pada diskusi sinkronis pembelajar ESL dalam penugasan membaca, baik secara
kuantitatif maupun kualitataif berbeda dengan yang dilakukan melalui diskusi
asinkronis, dan (2) cara CMC (Computer-Mediated Communication) yang mana yang
memperlihatkan keluaran pembelajar yang lebih kompleks secara sintaktis.
Hasilnya menunjukkan bahwa secara kuantitatif dan tipe fungsi wacana yang
disajikan pada diskusi sinkronis sama dengan tipe modifikasi interaksional yang
ditemukan pada percakapan bersemuka. Fungsi wacana pada diskusi asinkronis
lebih dipaksakan daripada diskusi sinkronis dan sama pada lingkup evaluasi
respon pertanyaan terhadap kelas bahasa yang biasa. Penangguhan diskusi
asinkronis memberikan peluang kepada pebelajar untuk memproduksi bahasa yang
kompleks secara sintaktis. Selain itu, Flank meneliti kompleksitas sintaktis
dalam pengembalian informasi melalui multimedia (http://www.ai.mit.edu/people/jimmylin/papres/flank),
Gouvea meneliti kompleksitas sintaktis bahasa Portugis dan Bahasa Inggris orang
Brasil melalui Rapid Serial Visual Presentation (http://www.umd.edu/~gouvea/A
Gouvea_WP_RSVP.PDF), dan Leather meneliti gaya mengajar dengan salah satunya
menggunakan program komputer.
Dengan mencermati berbagai penelitian
tersebut, tampaknya dalam pembelajaran keterampilan berbahasa para pengajar
bahasa perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan komputer
sebagai media pembelajaran.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh
Masyarakat Umum Guna Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris
Dengan
bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang canggih seperti sekarang,
belajar apapun juga sudah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, termasuk belajar
bahasa Inggris. Untuk belajar bahasa Inggris sudah tidak harus ke pendidikan
formal. Banyak orang menciptakan aplikasi yang dapat memandu kita untuk belajar
bahasa Inggris, yang dikemas secara menarik. Bahkan banyak dari aplikasi-aplikasi
tersebut yang bersifat mobile, misalnya aplikasi-aplikasi yang ada di
smartphone.
Dengan
smartphone kita bisa belajar menerjemahkan, melafalkan, mendengarkan, dan
lain-lain. Dengan kemudahan tersebut semua orang berpeluang untuk dapat
berbicara bahasa Inggris, hanya saja harus didorong dengan motivasi yang tinggi
agar konsisten dalam belajar dan latihan bahasa Inggris.
Berikut
ini adalah beberapa kesimpulan dari tulisan dan penelitian yang kami rangkum:
ABDURRACHMAN FARIDI;
INOVASI
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ICT DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN
ICT
merupakan wujud kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang harus dioptimalkan fungsinya,
terutama dalam pelaksanakan pembelajaran
bahasa Inggris. ICT memberikan
peluang untuk menapaki komunikasi global,
sehingga dalam menghadapi era
persaingan global siswa perlu
mendapat bekal yang
memadai. Melalui inovasi pembelajaran
bahasa Inggris yang berbasis
ICT dapat memberikan peluang
yang seluas-luasnya kepada siswa
untuk mengasah dan memacu kompetensinya
dalam skala internasional. Di sisi
lain, sikap mental
dan kemadirian dalam mengakses
segala infromasi pembelajaran yang
dibutuhkan secara mandiri memberikan
pengaruh dalam penanaman nilai-nilai
kepribadian siswa agar tidak
selalu menggantukan hidupnya dengan orang lain.
MUHAMMAD YAUMI
PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSEBERBASIS TIK
Ø Pengambangan
bahan ajar bahasa Inggris berbasis teknologi informasidan komunikasi mencakup
beberapa tahap, yakni tahap (1) merancang tujuan Instruksional, (2) analisis
instruksional (3) analisis
pengetahuan prasyarat dan
karakteristik peserta didik (4) menyusun kompetensi atau kinerja yang
diinginkan, (5) mengembangkan instrumen (6) menyusun strategi instruksional,
(7) menyusun bahan ajaryang sesuai (8) melakukan evaluasi formatif, dan ( 9)
melakukan evaluasi sumatif. Web-blog tidak perlu terlalu ramai dengan
warna-warni, pemanfaatan web-blogtidak meninggalkan pertemuan face to face,
tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat berpikir, dan pelaksanaan
penilaian harus dapat mengukur keempat keterampilan bahasa dan bukan hanya
readingdan writingsaja.
Ø Model
bahan ajar bahasa Inggrisyang mengintegrasikan TIK lebih efektif
dibandingkan dengan bahan ajar
yang tidak mengintegrasikan TIK
atau pembelajaran tradisional.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil post-testmemperlihatkan terdapat 34 (85%) responden
dari kelompok TIK
dan hanya 11
(27,5%) responden dari
kelompok tradisional mendapat
skor baik dan
baik sekali. Padahal
hasil pre-test menunjukkan tingkat yang hampir sama, yaitu 4 (10%)
responden dari kelompok TIK dan 3 (7,5%) responden dari kelompok tradisional
berada pada skor baik dan amat baik.
KESIMPULAN
Kemampuan
berbicara bahasa Inggris menjadi mutlak dibutuhkan di dunia globaisasi. Setiap kita
yang tidak ingin termakan oleh jaman globalisasi, kita harus berusaha keras
untuk menguasai bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris adalah bahasa
internasional, yakni bahasa pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi antara
warga beda Negara. Tidak kalah pentingnya dengan menguasai bahasa Inggris, penguasaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu keharusan agar tidak
termakan oleh jaman. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan memanfaatkan
kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat mungkin dilakukan oleh
siapapun. Karena banyak perangkat teknologiyang mendukung kita untuk belajar
bahasa Inggris. Baik berupa software, film di televisi, radio, dan lain-lain.
Selain itu kita juga dapat belajar dengan perangkat yang bisa dibawa kemana saja
(mobile), yakni berupa smartphone. Karena dengan smartphone,setiap orang bisa
mendapatkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukungnya untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa Inggris.
Sumber-sumber:
Miarso,Yusufhadi. 2007.
Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Edisi I Cetakan 3. Jakarta:Kencana Prenada Media
Group
Muijs, Daniel
and David Reynolds.
2008.Effective Teaching: Evidence
and Practice. London: Sage Publications.
Robinson,Paulina.
English For Specific Purposes. Oxford: Pergamon Press, Ltd, 1990
http://riantopurba.blogspot.com
http://basindoa.blogspot.com/2010/01/teknologi-internet-dalam-pembelajaran.html
http://deviselviana3.blogspot.com/
http://ronnygunawan2010.blogspot.com/2011/09/pembelajaran-berbasis-teknologi.html
http://www.academia.edu/4068670/Pengembangan_LKS_berbasis_ICT_pada_Pembelajaran_Matematika_SMP_RSBI
http://www.balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/435-mungkinkah-call-computer-assisted-language-learning-digunakan-untuk-kegiatan-belajar-mengajar-bahasa-inggris-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar