Pengaruh
keluarga dan rumah tangga terhadap perilaku konsumen
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim
dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian
dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang
keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain
lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian
kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu
yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama
bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga
yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh
keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis
seperti ini :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
B. Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat
dipertukarkan sewaktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil,
adalah penting untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah
tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan
yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara
rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup
sendiri.
HAL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA / RUMAH TANGGA
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja
di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel
structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang
demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau
keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang
terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan
individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat
mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun
analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus
mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan
struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan,
pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya
permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang
dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan
tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang
dijelaskan sebagai berikut :
- Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana
membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk
membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan
pembelian.
- Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat
oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
- Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen,
berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk
atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor
yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
- Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci
mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi
yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang
berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga
maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya
kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan
makanan bayi, dan lain-lain.
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat
didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak,
atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah
normal.
- Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
- Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
- Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa yang yang akan dipilih.
- Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
- Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk.
sumber : http://antoelnino.blogspot.com